Thursday, January 17, 2013
Alat Musik Tradisional Jawa
Musik tradisional Jawa identik dengan gamelan walaupun gamelan juga ditemui di berbagai daerah Indonesia. Seperangkat gamelan terdiri dari sepasang boning, saron, gambang, gendang, kenong, ketuk, kempul, gong, serta rebab, suling dan siter. Dalam musik Jawa juga memiliki bentuk-bentuk khas yaitu msuik kliningan di daerah Tegal Jawa Tengah. Musik kliningan ini terdiri dari seperangkat gamelan ditambah dengan gitar, organ, keyboard, dan kecrekan. Di Jawa juga berkembang musik campur sari, sama dengan kliningan tetapi campur sari jenis alat musiknya lebih modern lebih bervariasi dan bebas. Kini lagu-lagu campur sari dapat dibawakan tanpa alat musik tradisional.
Alat Musik Tradisional Sunda
Bumi Priangan sangat identik dengan alat musik dari bambu. Angklung, calung, seruling pasti digunakan dalam setiap jenis musik tradisional Sunda. Jenis-jenis alat musik tradidsional Sunda biasanya merupakan pertunjukan yang disertai dengan gerak dan lagu. Tarling dari Cirebon, ketuk tilu, degung dan banjet. Di bawah ini adalah gambar angklung, calung, dan seruling.
![]() |
Angklung |
![]() |
Calung |
![]() |
Seruling |
Alat Musik Tradisional Betawi
Di Betawi dikenal beberapa jenis alat musik. Gambang dan kromong. Selain itu juga ada krecek, tehyan, gendang, kempul, dan gong. Betawi juga memiliki alat musik Tanjidor yaitu musik betawi yang dimainkan dengan alat musik moderen dari Eropa seperti trombon, trompet, tuba, klarinet, dan beberapa jenis drum yaitu senar drum, tenor drum, bass drum. Alat musik tanjidor berkembang di pinggiran Betawi.
Wednesday, January 16, 2013
Batik Keraton
Batik kraton – adalah jenis batik yang dikembangkan dan
digunakan di lingkungan keraton. Motif dan penggunaannya diatur dengan
norma-norma kraton. Karena setiap corak menunjukkan status pemakainya, corak
motif keraton disebut motif larangan. Hal ini disebabkan pada awalnya
motif-motif tertendu dilarang dikenakan oleh masyarakat umum, kecuali oleh
kerabat kraton. Dalam masyarakat kraton jawa, membatik dianggap sebagai
kegiatan pengabdian kepada raja.
Beberapa motif kraton antara lain sebagai berikut :
a. Sawat
Sawat yaitu motif berbentuk sayap-sayap besar menggambarkan
burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkan kekuasaan atau
raja.
b. Parang rusak
Motif parang rusak melambangkan menangkal kebatilan,
kekuatan, kecepatan, keperkasaan, pertumbuhan, dan kesucian.
c. Cemukiran
Motif cemukiran berbentuk motif lotus yang melambangkan
kekuasaan. Motif ini sejajar lurus dan disusun secara diagonal yang
melambangkan kesuburan.
d. Kawung
Motif kawung berbentuk motif flora seperti biji aren yang
melambangkan manusia dan kesuburan alam.
Batik Tulis
Batik tulis – yaitu batik yang dihasilkan dengan cara
menggunakan canting tulis sebagai alat gambar. Caranya dengan melekatkan cairan
lilin malam (wax)pada permukaan kain. Teknik ini lebih tumit dan lebih lama
waktu pengerjaannya. Hasilnya pun lebih bersifat individual. Artinya hasil
akhir tergantung pada ketrampilan tukang pembatiknya. Semakin teliti dan halus
pembuatannya maka hasilnya akan lebih halus pula.
Proses pembuatan batik tulis
Proses pembuatan batik tulis diperlukan persiapan secara
matang agar memperoleh hasil yang bagus. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah
sebagai berikut :
1. Persiapkan sehelai kain mori putih yang sudah diberi
warna dasar dengan warna muda.
2. Buatlah pola di atas kain dengan pensil. Bagi yang telah
ahli, pola ini langsung dibuat dengan menggunakan canting dan malam. kegiatan
ini biasa disebut mola atau membuat pola atau nyemplongi.
3. Wajan berisi malam disiapkan. Api kompor kecil saja untuk
menghindari lidah apikompor yang menjilat lilin malam dalam wajan karena dapat
terbakar. Biarkan sampai malam meleleh, cair dan berwarna tua sehingga
didapatkan malam yang mencair dengan sempurna. Dengan begitu mmalam dapat
mencair lancar pada cucuk canting.
4. Siapkan canting sesuai ukuran yang dibutuhkan. Cara
memegang canting disesuaikan dengan bentuk canting yang memiliki ujung melekung
dan besar. Hal ini berbeda dengan pensil
atau pena yang memiliki ujung lurus.
5. jika sudah siap ambillah malam dengan canting atau
nyamplungan.
6. perhatikan ujung cucuk canting agar selalu dalam kondisi
siap sebelum memulai membatik. Cucuk canting yang dalam keadaan siap tidak ada
genangan malam berlebihan di ujung canting. Dengan begitu cucuk canting dalam
keadaan lancar tidak tersumbat. Supaya lancar biasanya pembatik meniup cucuk
canting. Jika dengan tiupan cucuk canting masih tersumbat maka diatasi dengan
menusuk lubang cucuk canting dengan serat ijuk.
7. hati-hati ketika proses membatik dilakukan. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari agar malam yang masih dalam keadan panas tidak
mengenai telapak tangan.
Proses pewarnaan batik tulis
Langkah slanjutnya setelah pemalaman adalah pemberian warna
pada batik. Dua cara pewarnaan batik dilakukan dengan teknik celup dan teknik
colet atau coletan.
a. teknik celup
teknik celup adalah cara pewarnaan dengan mencelupkan
seluruh kain mori ke dalam cairan warna. Seluruh bagian kain direndam sehingga
seluruhnya terkena cairan warna.
b. teknik colet
teknik colet yaitu teknik pewarnaan pola-pola batik dengan
dikuaskan pada setiap bidang pola seperti melukis. Dengan demikian, teknik ini
dapat menghasilkan pewarnaan lebih detail dan berwarna-warni. Alat atau kuas
yang digunakan disebut colet yangb terbuat dari belahan bambu yang salah satu
ujungnya dibuat seperti kuas.
Proses Pelorodan
Pelorodan yaitu tahap melepaskan atau menghilangkan lilin
malam pada proses membatik. Cara pelepasan lilin malam, antara lain sebagai
berikut :
1. kerokan
kerokan yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain
batik dengan cara dikerok benda semacam pisau tumpul sampai bersih.
2. Lorod
Lorod yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik
dengan caraq direbus dengan air panas. Untuk mempermudah biasanya air rebusan
(lorodan) diberi soda abu.
3. Bensin
Penghilangan lilin malam pada kain batik dapat dilakukan
dengan membasahi menggunakan bensin.dengan melakukan hal tersebut, lilin malam
akan meleleh dan lepas dari kain.
4. Setrika
Pelepasan lilin malam dapat dilakukan dengan dipanaskan
menggunakan setrika dengan pemanasan tersebut, lilin malam akan meleleh.
Alat Musik Tradisional Indonesia Timur
Wilayah Indonesia Timur juga memiliki berbagai alat musik. Misalnya, sasando dari NTT. Sasando merupakan alat musik petik. Ruang gemanya terbuat dari daun lontar. Di sekitar Maluku ada pula alat musik tiup dari cangkang kerang-kerang yang disebut Fu. Di beberapa daerah ada yang menyebutnya sebagai sangka. Alat musik pukul daerah ini berupa gendang yang bernama Tifa. Ada tifa dari Maluku, ada tifa dari Irian. Ada pula alat musik sejenis kenong Jawa, talempong di Minangkabau, atau kromong di Betawi. Namanya, totobuang.
House of Raminten
HOUSE OF RAMINTEN
Kota Baru
Jl. FM Noto 7, Kotabaru, Yogyakarta 55224, Indonesia
Phone: (0274) 547 315
House of Raminten merupakan alternatif tempat makan
sekaligus tempat nongkrong di Yogyakarta yang buka selama 24 jam penuh.
Angkringan semi cafe ini menyediakan beragam menu mulai dari menu angkringan
hingga menu-menu yang terdengar unik dan nyentrik. Suasana tradisional Jawa
sangat kentara di cafe ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)