Rumah itu terdiri dari delapan bilik yang masing-masing bilik dihuni oleh satu keluarga. Tiap keluarga yang menghuni rumah itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pola kekerabatan masing-masing.
Rumah adat ini berada sekitar 2 meter dari atas tanah dengan tinggi total dapat mencapai lebih dari 10 meter. Maksudnya, agar dahulu penghuni rumah dapat melihat apabila musuh datang dari kejauhan. Rumah adat Karo dipenuhi dengan hiasan-hiasan yang indah sehingga dari jaman penjajahan Belanda, objek Rumah adat Karo merupakan salah satu favorit bangsa Belanda untuk difoto. Contohnya, salah satu rumah di Kabanjahe milik seorang Raja atau Sibayak yang mampu menampung sampai 16 keluarga.
sumber gambar:tropenmuseum.nl
Karena keindahan arsitekturnya, Rumah adat Karo merupakan rumah adat yang paling indah dan unik dari seluruh rumah adat di Sumatera Utara.