Batik tulis – yaitu batik yang dihasilkan dengan cara
menggunakan canting tulis sebagai alat gambar. Caranya dengan melekatkan cairan
lilin malam (wax)pada permukaan kain. Teknik ini lebih tumit dan lebih lama
waktu pengerjaannya. Hasilnya pun lebih bersifat individual. Artinya hasil
akhir tergantung pada ketrampilan tukang pembatiknya. Semakin teliti dan halus
pembuatannya maka hasilnya akan lebih halus pula.
Proses pembuatan batik tulis
Proses pembuatan batik tulis diperlukan persiapan secara
matang agar memperoleh hasil yang bagus. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah
sebagai berikut :
1. Persiapkan sehelai kain mori putih yang sudah diberi
warna dasar dengan warna muda.
2. Buatlah pola di atas kain dengan pensil. Bagi yang telah
ahli, pola ini langsung dibuat dengan menggunakan canting dan malam. kegiatan
ini biasa disebut mola atau membuat pola atau nyemplongi.
3. Wajan berisi malam disiapkan. Api kompor kecil saja untuk
menghindari lidah apikompor yang menjilat lilin malam dalam wajan karena dapat
terbakar. Biarkan sampai malam meleleh, cair dan berwarna tua sehingga
didapatkan malam yang mencair dengan sempurna. Dengan begitu mmalam dapat
mencair lancar pada cucuk canting.
4. Siapkan canting sesuai ukuran yang dibutuhkan. Cara
memegang canting disesuaikan dengan bentuk canting yang memiliki ujung melekung
dan besar. Hal ini berbeda dengan pensil
atau pena yang memiliki ujung lurus.
5. jika sudah siap ambillah malam dengan canting atau
nyamplungan.
6. perhatikan ujung cucuk canting agar selalu dalam kondisi
siap sebelum memulai membatik. Cucuk canting yang dalam keadaan siap tidak ada
genangan malam berlebihan di ujung canting. Dengan begitu cucuk canting dalam
keadaan lancar tidak tersumbat. Supaya lancar biasanya pembatik meniup cucuk
canting. Jika dengan tiupan cucuk canting masih tersumbat maka diatasi dengan
menusuk lubang cucuk canting dengan serat ijuk.
7. hati-hati ketika proses membatik dilakukan. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari agar malam yang masih dalam keadan panas tidak
mengenai telapak tangan.
Proses pewarnaan batik tulis
Langkah slanjutnya setelah pemalaman adalah pemberian warna
pada batik. Dua cara pewarnaan batik dilakukan dengan teknik celup dan teknik
colet atau coletan.
a. teknik celup
teknik celup adalah cara pewarnaan dengan mencelupkan
seluruh kain mori ke dalam cairan warna. Seluruh bagian kain direndam sehingga
seluruhnya terkena cairan warna.
b. teknik colet
teknik colet yaitu teknik pewarnaan pola-pola batik dengan
dikuaskan pada setiap bidang pola seperti melukis. Dengan demikian, teknik ini
dapat menghasilkan pewarnaan lebih detail dan berwarna-warni. Alat atau kuas
yang digunakan disebut colet yangb terbuat dari belahan bambu yang salah satu
ujungnya dibuat seperti kuas.
Proses Pelorodan
Pelorodan yaitu tahap melepaskan atau menghilangkan lilin
malam pada proses membatik. Cara pelepasan lilin malam, antara lain sebagai
berikut :
1. kerokan
kerokan yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain
batik dengan cara dikerok benda semacam pisau tumpul sampai bersih.
2. Lorod
Lorod yaitu pelepasan lilin malam dari permukaan kain batik
dengan caraq direbus dengan air panas. Untuk mempermudah biasanya air rebusan
(lorodan) diberi soda abu.
3. Bensin
Penghilangan lilin malam pada kain batik dapat dilakukan
dengan membasahi menggunakan bensin.dengan melakukan hal tersebut, lilin malam
akan meleleh dan lepas dari kain.
4. Setrika
Pelepasan lilin malam dapat dilakukan dengan dipanaskan
menggunakan setrika dengan pemanasan tersebut, lilin malam akan meleleh.